Orang-orang mengatakan Llorona dulunya seorang gadis miskin yang
mencintai seorang bangsawan kaya. Dari cinta keduanya, mereka memiliki
tiga anak. Gadis itu ingin menikah sang bangsawan. Sayangnya, bangsawan
itu tak menginginkan hal tersebut. Bangsawan itu mau saja asalkan
Llorona tak mempunyai anak - di luar nikah. Karena sangat menginginkan
sang bangsawan, gadis itu membunuh tiga anaknya. Tapi, sang bangsawan
ternyata hanya membohonginya. Dia tak ingin menikah lagi. Gila saking
sedihnya, gadis itu berjalan di sepanjang sungai. Dia menangis dan
menyesali perbuatannya membunuh anak-anaknya. Tak ada yang dapat
diperbuatnya. Akhirnya, gadis itu bunuh diri dengan cara menenggelamkan
diri. Atas kejahatannya, jiwanya dikutuk bergentayangan di sekitar
sungai, mencari anak-anaknya hingga akhir zaman. Menurut urban legend, setiap kali hantu gadis itu muncul, seseorang akan mati.
***
Urban legend di sekitar tempatku menyebutkan bahwa pada suatu malam, dua
pemuda yang pulang naik mobil mendengar raungan mengerikan. Raungan itu
terdengar seperti teriakan putus asa seorang bayi atau kucing. Di
samping itu, kabut mulai berkumpul. Dan bergerak cepat di antara
rerimbunan pohon palem. Sesosok gadis muda berpakaian serba putih dengan
rambut hitam tergerai tampak menangis keras. Mereka tahu bahwa itu
adalah hantu Llorona.
Sopir menginjak pedal gas pol, hingga mobil lari tak terkendali. Mereka
melihat sosok Llorona bersinar masih tampak di spion mobil.
Mereka ketakutan dengan rumor yang
diceritakan banyak orang. Tapi, tak ada sesuatu terjadi pada salah satu
dari mereka di sisa malam itu. Karena itu, mereka tertawa dengan insiden
tersebut. Mereka menganggap rumor itu lelucon.
Malam berikutnya, mereka mengendarai lagi mobil sepulang kerja. Dan ban
depan mobil mereka meledak tepat ketika mereka melihat hantu Llorona
malam sebelumnya. Mobil mereka berputar-putar di luar kendali, hingga
akhirnya menabrak pohon terbesar di kebon sawit. Keduanya tewas
seketika.[]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar